Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai
organel sel. Benda ini dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi
cairan yang dibatasi oleh suatu membran atau selaput. Selaput itu menjadi pembatas antara vakuola
dengan sitoplasma, disebut tonoplas.
Vakuola berisi:
• gas,
• asam amino,
• garam-garam organik,
• glikosida,
• tanin (zat penyamak),
• minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar zingiberine pada jahe),
• alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin pada kulit kina, nikotin pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada buah atau biji coklat, solanin pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain),
• enzim,
• butir-butir pati.
• asam amino,
• garam-garam organik,
• glikosida,
• tanin (zat penyamak),
• minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar zingiberine pada jahe),
• alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin pada kulit kina, nikotin pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada buah atau biji coklat, solanin pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain),
• enzim,
• butir-butir pati.
Vakuola besar sel tumbuhan berkembang dengan
adanya penggabungan dari vakuola-vakuola yang lebih kecil, yang diambil dari retikulum endoplasma
dan aparatus golgi. Melalui hubungan ini, vakuola merupakan bagian terpadu dari
sistem endomembran.
Pada beberapa spesies dikenal adanya
vakuola kontraktil dan vakuola non kontraktil. Protista mirip hewan (protozoa),
memiliki vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut yang menetap. Vakuola
kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur nilai osmotik sel
atau ekskresi. Vakuola non kontraktil atau vakuola makanan berfungsi mencerna
makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Vakuola
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil
(vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu
pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk
mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.
Pada
sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga
seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian
tepi dari sel.
Fungsi Vakuola:
1. Tempat penyimpanan
zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa
2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan
buah)
3. Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan
minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih)
4. Mengatur tirgiditas
sel (tekanan osmotik sel)
5. Tempat penimbunan
sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin,
dan kalsium oksabit
Bagi
tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi
zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola
kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula
sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena
tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa
vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan
reaksi biokimia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar